Sabtu, 24 Maret 2012

[INSPIRASI] Mengapa Orang Cina Bisa Kaya Raya part II

>orang cina itu sudah dari dulu 4000 tahun hidupnya diawang kesusahan

>terus (maksudnya rakyat kecilnya). Negara cina dari jaman dulu, katanya,

>sudah perang terus, rakyat kecil disiksa olah pemerintahnya sendiri, dan

>pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang cina bisa dibilang salah satu
>bangsa yang tahan banting. Sudah biasa menderita, dan makin menderita,

>biasanya orang kan makin nekad dan makin berani, jadi semua jalan

>ditempuh, namanya saja mau hidup, bagaimana. Ini juga terjadi di

>Indonesia.

>

>Karena negaranya sendiri, Cina, banyak masalah, mereka imigrasi

>kemana-mana. Mereka ada dimana-mana, teman saya orang item dari Nigeria

>dan Ethiopia (afrika) bilang disana pun ada banyak orang cina. Dan

>herannya. Cina-cina di Afrika pun sukses dan bisa dibilang tidak miskin.

>

>

>DI INDONESIA Di Indonesia sendiri, waktu saya masih tinggal diJakarta,

>saya bisa melihat perbedaan-perbedaannya, cuma waktu itu pikiran saya

>belum terbuka. Saya pernah buka punya teman orang cina di Senen buka

>toko kain. Di sebelahnya persis ada pak Haji yg juga buka toko kain.

>Setelah dua tahun, bisnis si cina makin maju, dan si pak Haji sebelah

>akhirnya bangkrut. Ternyata bukan karena si Cina main curang atau

>guna-guna si pak haji. Ternyata itu karena si cina, walaupun sudah

>untung, uangnya di simpan dan ditabung saja, untuk mengembangkan

>bisnisnya lagi. Dan dia dan istrinya makan telor ceplok saja Sedangkan

>si pak haji baru untung sedikit sudah makan besar di restoran karena

>gengsi sama keluarga nya.

>

>Nah bukannya si pak haji ini salah ? Bukannya kita bisa lihat sendiri

>bahwa c ina ini pikirannya lebih maju lebih melihat kedepan dan lebih

>tahan banting ? Saya kira ini adalah suatu hal yang bisa kita contoh

>dari si Cina ini. Mungkin kita tidak usah terlalu pelit seperti dia,

>tapi juga tidak usah gengsi-gengsian.

>

>Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari negara yg berbeda-beda dan

>satu hal yg benar-benar nyata adalah orang yg TIDAK MEMBUAT KEPUTUSAN

>BERDASARKAN GENGSI biasanya NEGARANYA MAJU.

>

>Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang

>Amerika, orang Jerman dan orang Singapore, mereka sudah MAJU sekali

>pemikirannya. Tidak seperti orang Indonesia. Kalau YA yah sudah bilang

>YA, kalau TIDAK yah bilang TIDAK. Jadi tidak tidak ada yg tidak enak

>hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berantem.

>

>Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku

>kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yg jelek.

>Inilah kelemahannya.

>

>Di mata Internasional bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai NAZI

>Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke II bangsa Jerman

>sedang miskin karena mereka kalah perang dunia ke I, supaya rakyat tidak

>marah, si Hitler yg cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yg memang

>kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai

>dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri. Padahal mereka juga

>sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai bangsa sendiri,

>walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yg tinggi, sama seperti

>cina di Indonesia.

>

>Di Indonesia anehnya, pribumi benci dengan cina tetapi bukan dengan

>orang Belanda atau orang Jepang. Kalau dipikir-pikir, cina itu tidak

>salah apa-apa. Saya sebagai pribumi baru sadar akan hal itu.

>

>Belanda menyiksa bangsa Indonesia dan menguras harta bumi kekayaan

>Indonesia selama 350 tahun dan setelah pergi meninggalkan penyakit yg

>paling bahaya dan mendarah daging, yaitu korupsi, yg sampai sekarang

>juga menimbulkan krisis ekonomi setelah 53 tahun merdeka rupanya

>penyakit ini bukannya makin terobati, tetapi makan menusuk dan menular

>ke seluruh badan dan mental bangsa Indonesia.

>

>Bangsa Jepang, cuma menguasai 3.5 tahun, tapi menyiksa bangsa Indonesia

>lebih kejam dari bangsa lain. Karena kalah perang, bangsa jepang, yah

>mau tidak mau sekarang musti menguasai dunia secara ekonomi tidak bisa

>lagi main angkat senjata.

>

>Anehnya kita sebagai pribumi malah benci dengan cina bukannya dengan

>Belanda atau jepang. Lucu sih. Semua bangsa lain (Korea, Cina, Burma,

>Vietnam, dan Afrika) benci dengan bekas penjajahnya bukan penduduk

>sesama yg telah hidup bertahun-tahun bersama-sama yaitu cina kalau di

>Indonesia.

>

>Sala h apa si cina-cina ini, tidak salah apa-apa. Kenapa mereka

>kelihatannya buas dalam bisnis, tamak, dan rakus ? kenapa ? Karena

>mereka selama tinggal di Indonesia selalu diperlakukan sebagai orang

>luar dan di anak-tirikan. Coba bayangkan kalau anda-anda jadi cina,

>pasti anda-anda juga mau melindungi diri sendiri, siapa yg mau nggak

>makan besok ? atau mati ? Yah, kalau begitu, mereka jadi cerdik, agak

>licik, mengambil kesempatan dalam kesempitan, jadinya berhasil memegang

>ekonomi indonesia. Tapi mereka juga bekerja keras, JAUH…..SANGAT JAUH

>LEBIH KERAS DARI KITA YG PRIBUMI. Bukan cuma di Indonesia saja. orang

>cina sepertinya ditaruh dimana saja pasti sukses dan bekerja keras.

>

>Mereka (cina) tidak menyerah pada nasib, dan selalu INGIN MENJADI DUA

>KALI LIPATKAN TARAF HIDUPNYA, kita yg pribumi, biasanya puas dengan

>keberhasilan kita dan malas malasan karena merasa sudah diatas angin.

>Bagi ci na2 ini tidak berlaku, mau setinggi apa juga, pasti bisa lebih

>tinggi lagi.

>

>Kita saja yg bodoh, mau dengar omongan pemerintah yg brengsek dan

>mengkambing hitamkan cina. Karena mereka sendiri juga busuk tetapi takut

>ketahuan. Jadi mereka menggunakan cina sebagai tameng dan kambing

>hitamnya.

>

>Gimana mau hidup sebagai negara yg maju coba ? Kalau tidak bersatu.

>Negara yg maju harus bisa hidup dengan tentram satu sama lain tidak

>perduli dengan warna kulit, agama, dan keturunan. Semuanya musti diakui

>sebagai satu bangsa.

>

>Contohnya Amerika, mau cari orang dari mana saja ada. Cuma mereka

>bersatu, dan mereka sadar tiap orang punya kejelekan masing-masing. Cuma

>tidak digembar-gemborkan, tapi dibicarakan dan dirubah. Yg bagus nya

>diambil, dan dipakai bersama-sama untuk memajukan negara.

>Tidak segan-segan, atau gengsi, kalau gengsi-gengsi maka tidak akan

>maju. Harus op en (terbuka) dan mau menerima kesalahan dan musti mau

>berubah.

>

>BRgds,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar