>orang cina itu sudah dari dulu 4000 tahun hidupnya diawang kesusahan >terus (maksudnya rakyat kecilnya). Negara cina dari jaman dulu, katanya, >sudah perang terus, rakyat kecil disiksa olah pemerintahnya sendiri, dan >pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang cina bisa dibilang salah satu >bangsa yang tahan banting. Sudah biasa menderita, dan makin menderita, >biasanya orang kan makin nekad dan makin berani, jadi semua jalan >ditempuh, namanya saja mau hidup, bagaimana. Ini juga terjadi di >Indonesia. > >Karena negaranya sendiri, Cina, banyak masalah, mereka imigrasi >kemana-mana. Mereka ada dimana-mana, teman saya orang item dari Nigeria >dan Ethiopia (afrika) bilang disana pun ada banyak orang cina. Dan >herannya. Cina-cina di Afrika pun sukses dan bisa dibilang tidak miskin. > > >DI INDONESIA Di Indonesia sendiri, waktu saya masih tinggal diJakarta, >saya bisa melihat perbedaan-perbedaannya, cuma waktu itu pikiran saya >belum terbuka. Saya pernah buka punya teman orang cina di Senen buka >toko kain. Di sebelahnya persis ada pak Haji yg juga buka toko kain. >Setelah dua tahun, bisnis si cina makin maju, dan si pak Haji sebelah >akhirnya bangkrut. Ternyata bukan karena si Cina main curang atau >guna-guna si pak haji. Ternyata itu karena si cina, walaupun sudah >untung, uangnya di simpan dan ditabung saja, untuk mengembangkan >bisnisnya lagi. Dan dia dan istrinya makan telor ceplok saja Sedangkan >si pak haji baru untung sedikit sudah makan besar di restoran karena >gengsi sama keluarga nya. > >Nah bukannya si pak haji ini salah ? Bukannya kita bisa lihat sendiri >bahwa c ina ini pikirannya lebih maju lebih melihat kedepan dan lebih >tahan banting ? Saya kira ini adalah suatu hal yang bisa kita contoh >dari si Cina ini. Mungkin kita tidak usah terlalu pelit seperti dia, >tapi juga tidak usah gengsi-gengsian. > >Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari negara yg berbeda-beda dan >satu hal yg benar-benar nyata adalah orang yg TIDAK MEMBUAT KEPUTUSAN >BERDASARKAN GENGSI biasanya NEGARANYA MAJU. > >Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang >Amerika, orang Jerman dan orang Singapore, mereka sudah MAJU sekali >pemikirannya. Tidak seperti orang Indonesia. Kalau YA yah sudah bilang >YA, kalau TIDAK yah bilang TIDAK. Jadi tidak tidak ada yg tidak enak >hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berantem. > >Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku >kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yg jelek. >Inilah kelemahannya. > >Di mata Internasional bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai NAZI >Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke II bangsa Jerman >sedang miskin karena mereka kalah perang dunia ke I, supaya rakyat tidak >marah, si Hitler yg cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yg memang >kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai >dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri. Padahal mereka juga >sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai bangsa sendiri, >walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yg tinggi, sama seperti >cina di Indonesia. > >Di Indonesia anehnya, pribumi benci dengan cina tetapi bukan dengan >orang Belanda atau orang Jepang. Kalau dipikir-pikir, cina itu tidak >salah apa-apa. Saya sebagai pribumi baru sadar akan hal itu. > >Belanda menyiksa bangsa Indonesia dan menguras harta bumi kekayaan >Indonesia selama 350 tahun dan setelah pergi meninggalkan penyakit yg >paling bahaya dan mendarah daging, yaitu korupsi, yg sampai sekarang >juga menimbulkan krisis ekonomi setelah 53 tahun merdeka rupanya >penyakit ini bukannya makin terobati, tetapi makan menusuk dan menular >ke seluruh badan dan mental bangsa Indonesia. > >Bangsa Jepang, cuma menguasai 3.5 tahun, tapi menyiksa bangsa Indonesia >lebih kejam dari bangsa lain. Karena kalah perang, bangsa jepang, yah >mau tidak mau sekarang musti menguasai dunia secara ekonomi tidak bisa >lagi main angkat senjata. > >Anehnya kita sebagai pribumi malah benci dengan cina bukannya dengan >Belanda atau jepang. Lucu sih. Semua bangsa lain (Korea, Cina, Burma, >Vietnam, dan Afrika) benci dengan bekas penjajahnya bukan penduduk >sesama yg telah hidup bertahun-tahun bersama-sama yaitu cina kalau di >Indonesia. > >Sala h apa si cina-cina ini, tidak salah apa-apa. Kenapa mereka >kelihatannya buas dalam bisnis, tamak, dan rakus ? kenapa ? Karena >mereka selama tinggal di Indonesia selalu diperlakukan sebagai orang >luar dan di anak-tirikan. Coba bayangkan kalau anda-anda jadi cina, >pasti anda-anda juga mau melindungi diri sendiri, siapa yg mau nggak >makan besok ? atau mati ? Yah, kalau begitu, mereka jadi cerdik, agak >licik, mengambil kesempatan dalam kesempitan, jadinya berhasil memegang >ekonomi indonesia. Tapi mereka juga bekerja keras, JAUH…..SANGAT JAUH >LEBIH KERAS DARI KITA YG PRIBUMI. Bukan cuma di Indonesia saja. orang >cina sepertinya ditaruh dimana saja pasti sukses dan bekerja keras. > >Mereka (cina) tidak menyerah pada nasib, dan selalu INGIN MENJADI DUA >KALI LIPATKAN TARAF HIDUPNYA, kita yg pribumi, biasanya puas dengan >keberhasilan kita dan malas malasan karena merasa sudah diatas angin. >Bagi ci na2 ini tidak berlaku, mau setinggi apa juga, pasti bisa lebih >tinggi lagi. > >Kita saja yg bodoh, mau dengar omongan pemerintah yg brengsek dan >mengkambing hitamkan cina. Karena mereka sendiri juga busuk tetapi takut >ketahuan. Jadi mereka menggunakan cina sebagai tameng dan kambing >hitamnya. > >Gimana mau hidup sebagai negara yg maju coba ? Kalau tidak bersatu. >Negara yg maju harus bisa hidup dengan tentram satu sama lain tidak >perduli dengan warna kulit, agama, dan keturunan. Semuanya musti diakui >sebagai satu bangsa. > >Contohnya Amerika, mau cari orang dari mana saja ada. Cuma mereka >bersatu, dan mereka sadar tiap orang punya kejelekan masing-masing. Cuma >tidak digembar-gemborkan, tapi dibicarakan dan dirubah. Yg bagus nya >diambil, dan dipakai bersama-sama untuk memajukan negara. >Tidak segan-segan, atau gengsi, kalau gengsi-gengsi maka tidak akan >maju. Harus op en (terbuka) dan mau menerima kesalahan dan musti mau >berubah. > >BRgds,
Sabtu, 24 Maret 2012
[INSPIRASI] Mengapa Orang Cina Bisa Kaya Raya part II
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar