keluarga pemilik Manchester City , Sheikh Mansyur bin Zayed Al Nahyan berkenan menghibahkan 305 juta poundsterling atau hampir mencapai Rp 4,5 triliun untuk membersihkan beban utang City.
Hal itu terungkap dalam laporan keuangan City, Selasa (5/1/2010). Itu
merupakan pertama kalinya City mengungkapkan laporan keuangannya kepada
publik, semenjak Mansour
mengambil alih City pada Agustus 2008 silam. Sekadar catatan, menurut
The Sun, Mansour membeli City dengan harga 210 juta poundsterling atau
sekitar Rp 3,1 triliun. Itu belum termasuk kucuran anggaran transfer
sebesar 200 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,9 triliun.
Kesediaan Mansour melunasi utang City, selain
untuk membuktikan komitmen dan ambisi, juga merupakan bentuk apresiasi
kepada prestasi manajemen klub meningkatkan penghasilan klub. Ketika
diambil alih, City hanya membukukan pendapatan
sebesar 82,3 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,2 triliun. Setelah
diambil alih, nilai itu meningkat enam persen, menjadi 87 juta
poundsterling atau mencapai hampir Rp 1,3 triliun.
Meski begitu, City sendiri belum berada di titik impas. Menurut laporan
itu, City masih menderita kerugian sebesar 92,6 juta poundsterling
atau hampir Rp mencapai 1,4 triliun. Ini adalah kerugian terbesar dalam
sejarah sepak bola Inggris. “Laporan keuangan merefleksikan
berlangsung sebuah periode peruabahn yang
cepat di klub ini. Ini semua berkat perencanaan panjang dan investasi
dewan direksi dan pemilik untuk menciptakan bisnis yang kokoh untuk
masa depan,” ungkap Ketua Bidang Ekonomi City, Graham Wallace.
“Keputusan pemilik untuk melunasi utang sejalan dengan strategi
finansial mereka dan ini merupakan berita fantastis bagi suporter
Manchester City, bahwa klub berada dalam fondasi keuangan yang aman,
yang memberikan acuan luar biasa untuk pembangunan di masa depan,”
lanjutnya. Sementara itu, dari
kacamata kompetisi profesional, lunasnya utang City menunjukkan
keseriusan mereka bersaing di pentas Eropa. Hal ini terkait dengan
peraturan “Financial Fair Play” yang akan diberlakukan UEFA 2012
mendatang. Ketentuan itu mengatur, klub yang memiliki beban utang tak
boleh mengikuti kompetisi Eropa.
Lalu siapa sebenarnya Syekh mansyur ??
Sheikh Munsoor bin Zayed adalah pemilik 90 persen saham di ADUG serta memiliki banyak usaha . Yang paling besar adalah Abu Dhabi Sovereign Wealth Fund, unit usaha itu dia kontrol bersama adiknya. dia adalah anggota keluarga Al-Nahyan, peguasa di negeri arab.
Total kekayaan sang pangeran diperkirakan mencapai 460 miliar pounds atau sekitar Rp 7.774.621.302.683.534 Atau sederhanya Rp 7.774 triliun. Ejaannya, tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh empat triliun.
Total kekayaan sang pangeran diperkirakan mencapai 460 miliar pounds atau sekitar Rp 7.774.621.302.683.534 Atau sederhanya Rp 7.774 triliun. Ejaannya, tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh empat triliun.
Sumber uang Sheikh Mansour bukan hanya dari sektor minyak saja. Dia juga merupakan pemberi modal dari Hydra Properties yang dimiliki oleh Dr. Sulaiman. Hydra Properties adalah kompleks perumahan elit dengan fasilitas super mewah yang diperuntukkan bagi kalangan jet set dunia
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar